Skip to main content
Inspirasi

Kisah Tembok Cina

Kisah Tembok Cina

Tembok Cina di bangun lebih kurang 2000 tahun, panjangnya 8850 km, sama dengan 8 kali panjang pulau Jawa. Tembok ini, selain sebagai jalur komunikasi, juga merupakan penanda perbatasan. Namun yang paling utama adalah sebagai benteng pertahanan supaya Cina tidak bisa ditembus oleh bangsa Mongolia atau Manchuria.

Tahun 1600 Cina diserang oleh bangsa Mongolia dan tidak bisa ditembus. Pada tahun 1644 diserbu kembali, namun akhirnya bisa tembus oleh bangsa Mongolia. Apa strategi menembus tembok besar tersebut? Apakah dengan serangan yang lebih besar, apakah menggali parit, atau membuat terowongan, atau dengan membuat meriam?
Ternyata cara menembusnya sangat sederhana dan tidak banyak menimbulkan kerugian yang besar bagi bangsa Mongolia, yaitu dengan cara menyogok pasukan penjaga benteng Cina. Dengan demikian pasukan Mongolia bisa masuk melewati gebang yang dijaga pasukan Cina yang paling lemah.

Apa inspirasi dari kisah tersebut. Dalam sebuah organisasi yang besar dengan struktur yang sangat hebat dan memiliki banyak ribuan karyawan atau pegawai, namun apabila ada satu saja orang yang tidak memiliki karakter maka organisasi tersebut bisa hancur.

Itulah mengapa saya melalui ESQ selama 17 tahun terakhir ini terus berusaha membangun karakter unggul dan hebat untuk berbagai lapisan masyarakat. Sebagaimana kisah di atas,  betapa pentingnya karakter yang sesungguhnya menjadi benteng pertahanan dari sebuah organisasi. Begitu juga dengan Bangsa Indonesia, berapa pun biaya yang dikeluarka untuk membangun benteng pertahanan, keamanan, dan keadilan melalui, namun tanpa disertai pembangunan karakter bisa jadi sia-sia belaka.