Skip to main content
Artikel

Kolaborasi Sosial Sumber Kesuksesan

Kolaborasi Sosial Sumber Kesuksesan - Ary Ginanjar Agustian

Dalam suatu siklus proses bisnis, unsur masyarakat lingkungan sekitar suatu perusahaan, mungkin tidak terlihat.  Namun dalam keberadaan suatu usaha, lingkungan sosial di sekitar perusahaan, memiliki peran yang tidak terputus. Keberhasilan kita merupakan hasil interaksi dari sejumlah unsur selain dari hasil proses bisnis yang berjalan mulus dan kerja keras seluruh karyawan.  

 

Unsur lingkungan yang menyediakan sumber daya, keamanan, kenyamanan bekerja, dan sebagainya.  Berbagai dukungan sosial dari suatu lingkungan, juga memiliki peran pada terbangunnya kesuksesan perusahaan.  Secara disadari ataupun tidak, ada suatu kolaborasi sosial yang terwujud dari interaksi setiap hari antar karyawan dengan para warga di lingkungan sekitar suatu usaha yang bergerak.

 

Masyarakat yang berada di sekitar suatu tempat usaha, menyediakan iklim sosial  yang berbeda tergantung pada perangai dan kebiasaan mereka. Bila perusahaan tidak membangun kolaborasi sosial yang saling menguntungkan untuk mereka, maka dampaknya bisa berujung pada berbagai kasus yang serius.  Harus ada proses timbal balik yang membuat masyarakat juga maju dengan adanya perusahaan yang beroperasi di lingkungan mereka.

 

Selain dengan mengutamakan tenaga kerja lokal daerah, juga harus memperhatikan apakah sumber daya yang digunakan perusahaan dikelola dan dijaga dengan sebaik-baiknya.  Contoh penggunaan sumberdaya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat diantaranya adalah kebutuhan perusahaan akan air dan listrik. Penggunaan dua unsur utama ini untuk perusahaan bisa berproduksi, pasti akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar.  Selain itu, jalan yang biasa dilalui masyarakat juga akan menerima beban transportasi dari dan ke perusahaan, yang pastinya mempengaruhi suasana kehidupan masyarakat sekitar.

 

Daerah yang dulunya bagi mereka aman, damai dan tenang, kini penuh dengan debu jalanan dan menjadi macet sesak.  Hal ini terjadi karena pengoperasian perusahaan kita menyebabkan adanya transportasi bahan baku, lalu lintas pekerja, dan pengiriman produk, yang bisa jadi berlangsung 24 jam secara tak henti.  Sedikit banyak, kehidupan masyarakat yang semula sepi, harus sedikit terganggu dengan kehadiran perusahaan kita. Tentu, hal ini harus dicari titik tengahnya.

 

Karena itu, kolaborasi sosial menjadi perlu.  Perusahaan harus banyak melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan para pemuka masyarakat.  Apabila ada hari-hari penting perusahaan, masyarakat juga harus diundang agar turut menikmati.  Keberadaan perusahaan pun harus mendatangkan keuntungan bagi masyarakat. Contohnya bisa dengan perusahaan membeli produk-produk sehari-hari dari masyarakat.  Atau juga dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan masyarakat. Atau perusahaan membuka kursus-kursus dan lembaga pendidikan yang dapat mencerdaskan masyarakat.  Disamping juga perusahaan tetap harus berusaha untuk meminimalisir situasi kemacetan yang tercipta semenjak perusahaan kita ada di suatu daerah, dengan berbagai cara. Misalnya dengan menyediakan bus antar jemput untuk karyawan untuk mengurangi jumlah motor dan mengurangi penghentian kendaraan umum yang bertumpuk di jalanan.

 

Karena itu, upaya sosial yang dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisir dampak perubahan situasi lingkungan akibat keberadaannya ini disebut sebagai corporate sosial responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan.  Karena secara sosial, perusahaan harus melakukan berbagai langkah yang menguntungkan masyarakat dimana perusahaan itu berada. Langkah-langkah sosial yang dilakukan perusahaan ini, juga memiliki dampak untuk mempromosikan produk-produk yang dihasilkan perusahaan atau sebagai langkah Corporate Social Marketing.  Serta untuk memperbaiki dan menjaga citra baik dari perusahaan di mata masyarakat atau sebagai upaya Corporate Public Relations.

 

Besar kontribusi yang diberikan masyarakat pada kesuksesan perusahaan Anda, seharusnya juga turut diperhitungkan dalam perhitungan margin keuntungan perusahaan.  Agar anggaran yang memadai dapat disisihkan oleh oleh perusahaan untuk pemberian kembali keuntungan dari perusahaan ke masyarakat. Salah satu contohnya adalah dengan upaya penyisihan sedikit dari persentase keuntungan perusahaan yang telah didiamkan selama setahun, untuk pendidikan masyarakat di lingkungan perusahaan yang akan menumbuhkembangkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.

 

Upaya untuk menyejahterakan masyarakat sekitar ini, harus dilakukan secara terprogram dan dalam kurun waktu yang terancang dengan baik.  Harus ada perencanaan hingga 5 – 10 tahun ke depan, langkah-langkah apa saja yang akan diterapkan oleh perusahaan dan kontribusi apa saja yang akan diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat di lingkungan.  Upaya ini harus dirasakan sebagai sebuah kewajiban, dan bukan lagi sekedar dipandang sebagai memberikan sumbangan semata. Karena tidak mungkin perusahaan kita menutup mata dari sekian banyak peran dan kontribusi masyarakat pada keuntungan perusahaan secara keseluruhan.  Salam kolaborasi sosial untuk kesuksesan bersama.

 

Writer : Gina

Salam,

Ary Ginanjar Agustian