Skip to main content
Artikel

Para Leaders Kementerian, BUMN bahkan Swasta Sadar akan Pentingnya Corporate Culture, Ary Ginanjar: Satu Kata Ini Tidak Diajarkan

ary-ginanjar-agustian-di-acara-kementrian-BUMN-1

ESQNews.id, JAKARTA – Founder ACT Consulting Ary Ginanjar Agustian hadir menyapa para pimpinan di berbagai sektor melalui Zoom Meeting pada Selasa 30 Agustus 2022. Leaders yang mengikuti webinar bertajuk “From Culture Toward Performance Leadership” berasal dari Kementerian, Lembaga Pemerintah, Pemda, BUMN beserta Anper, BUMD, Kampus, Sekolah, RS. Level mereka juga bermacam-macam mulai dari Direktur, Manager, Owner, Asisten Manager, Branch Manager, Wadir, Dosen, VP dan lainnya.

“Tidak banyak orang yang sadar betapa pentingnya leadership.  Tetapi banyak juga orang yang  tidak menyadari bahwa permasalahan utama itu adalah leadership. Sebelum bicara organisasi, kita bicara diri sendiri dulu. Kuncinya adalah satu kata yang orang mungkin lupa akan hal ini,” kata Ary.

Pria yang juga mantan ASN 7 tahun itu mengatakan bahwa, “Satu kata ini tidak diajarkan selama masa sekolah maupun saat duduk di perguruan tinggi. Bahkan tidak diberikan fokus yang utama.”

“Saya menemukan banyak orang pintar gagal karena satu kata ini. Satu kata yang apabila mereka tidak punya ilmu ini meskipun dia sudah S1, S2, S3 lalu pengalaman kerja bertahun tahun. Tapi tanpa satu kata ini dia tidak jadi apa-apa,” ucap Ary sambil tersenyum dari layar.

“Tetapi ketika satu kata ini dimiliki, maka meskipun dia tidak lulus sarjana tetapi dia punya kompetensi yang luar biasa dan karirnya melonjak maju. Apa itu? Mari simak video berikut ini,” ajaknya kepada para peserta webinar.

Dari layar terlihat sebuah tayangan video,  ada seseorang yang bernama Simon Sinek (penulis buku Start with Why) yang sedang membicarakan tentang People atau Orang.

“Ada kalimat yang menarik dari Simon Sinek yaitu ‘if you don’t understand people, you don’t understand business’. Jadi satu kata yang saya maksud adalah people,” ungkap Ary yang tampak gagah mengenakan kemeja berwarna biru langit.

“Bahkan seorang pakar dalam dunia leadership yaitu Peter F Drucker mengatakan bahwa setelah ia mempelajari begitu banyak korporasi akhirnya ia simpulkan dengan sederhana ‘if we talk about management, we talk about human behavior and human institution’. Bicara lebih lengkap tentang korporasi, culture, leadership akan dijelaskan langsung oleh Ibu Anti,” tutupnya.

Sebelum masuk ke paparan materi, pemilik nama lengkap Bintarti Widayanti (Specialist Coach and Designer of Leadership Program for Numbers of SEO Company) itu bertanya kepada puluhan partisipan yang hadir terkait mengapa corporate culture itu penting? Serta seberapa penting corporate culture itu bagi perusahaan mereka?

Nurdiana Habibie menjawab, “Karena dibalik performa perusahaan itu adalah people. Kemudian masuk ke dalam belief system. Sehingga itu bagian yang tidak akan bisa terpisahkan.”

Lalu dilanjutkan oleh Dimas,  “Setiap perusahaan itu ada visi dan misinya. Jadi corporate culture itu suatu keyakinan untuk seluruh karyawan dalam mencapai visi misi perusahaan tersebut.”

“Luar biasa sekali jawabannya. Kami dari ACT Consulting melakukan survey di tahun 2020 – 2021 terkait dengan corporate culture dengan dua metode yaitu AKHLAK Culture Health Index serta Organization Culture Health Index. Dari 190 perusahaan yang kami lakukan survey selama 1 tahun ini 94% hasil surveynya didominasi BUMN,” ungkap sang Director Leadership Transformation Program.

“Kenapa banyak sekali BUMN yang sekarang menyadari pentingnya corporate culture? Mengapa ini penting untuk mengimplementasikan Core Values AKHLAK di dalam lingkungannya? Karena ini menjadi hal yang tidak terpisahkan dari strategi perusahaan,” lanjutnya.

Menurutnya, tidak ada yang terpisahkan antara pembangunan corporate culture dengan leadership style yang diterapkan di masing masing perusahaan.

“Jadi ini bukan hal yang terpisah, ini bukan hal mana yang harus dipilih. Tetapi ini keterkaitan yang terus menerus terjadi. Untuk apa? Agar menjadi kekuatan bagi perusahaan bapak dan ibu sehingga performnya bagus,” kata Anti dari studio lantai 24 Menara 165.

Wanita yang akrab disapa Anti itu menunjukan salah satu perusahaan yang mengklaim bahwa culture itu adalah values drivennya yaitu PT Astra. Inilah penerapan culture di PT Astra yang ditayangkan melalui sebuah video.

Dalam video tersebut, Pria bernama TP Rachmat mengatakan, “Saya ingin menyampaikan 3 pesan kepada CEO CEO pilihan dan tanya secara pribadi. Yang pertama adalah apa purpose of life atau tujuan hidup Anda? Yang kedua adalah sense of mission. Artinya manusia yang sudah selesai dengan dirinya akan menempatkan kepentingan yang lebih mulia di atas kepentingan pribadinya.”

“Yang ketiga adalah values. Kita semua punya tanggungjawab yang sama untuk menghidupkan values dalam kehidupan kita masing masing. Values yang kokoh harus dimulai dari keselarasan kata dan perbuatannya,” kata sang pemimpin yang dikenal dengan kiprahnya sebagai pimpinan Grup Astra itu.